+86 18988945661
contact@iflowpower.com
+86 18988945661
Tiga jenis utama sistem tenaga surya
1. On-grid - juga dikenal sebagai tata surya grid-tie atau grid-feed
2. Off-grid - juga dikenal sebagai sistem tenaga yang berdiri sendiri (SAPS)
3. Hibrida - tata surya yang terhubung ke jaringan dengan penyimpanan baterai
Komponen Utama Tata Surya
Panel surya
Kebanyakan panel surya modern terdiri dari banyak sel fotovoltaik (sel PV) berbasis silikon yang menghasilkan listrik arus searah (DC) dari sinar matahari. Panel surya, juga dikenal sebagai modul surya, umumnya dihubungkan dalam ‘string’ untuk menciptakan apa yang dikenal sebagai susunan surya. Besarnya energi matahari yang dihasilkan bergantung pada beberapa faktor, antara lain orientasi dan sudut kemiringan panel surya, efisiensi panel surya, ditambah kerugian akibat naungan, kotoran, dan bahkan suhu lingkungan.
Panel surya dapat menghasilkan energi saat cuaca mendung dan mendung, namun besarnya energi bergantung pada 'ketebalan' dan ketinggian awan, yang menentukan seberapa banyak cahaya yang dapat melewatinya. Jumlah energi cahaya dikenal sebagai iradiasi matahari dan biasanya dirata-ratakan sepanjang hari dengan menggunakan istilah Peak Sun Hours (PSH). PSH atau rata-rata jam sinar matahari harian bergantung terutama pada lokasi dan waktu dalam setahun.
Inverter Surya
Panel surya menghasilkan listrik DC, yang harus diubah menjadi listrik arus bolak-balik (AC) untuk digunakan di rumah dan bisnis kita. Ini adalah peran utama inverter surya. Dalam sistem inverter 'string', panel surya dihubungkan secara seri, dan listrik DC dialirkan ke inverter, yang mengubah daya DC menjadi daya AC. Dalam sistem mikroinverter, setiap panel memiliki mikro-inverter tersendiri yang dipasang di sisi belakang panel. Panel masih menghasilkan DC tetapi diubah menjadi AC di atap dan disalurkan langsung ke switchboard listrik.
Ada juga sistem inverter string yang lebih canggih yang menggunakan pengoptimal daya kecil yang dipasang di bagian belakang setiap panel surya
Baterai
Baterai yang digunakan untuk penyimpanan energi surya tersedia dalam dua jenis utama: timbal-asam (AGM & Gel) dan litium-ion. Beberapa jenis lain juga tersedia, seperti baterai aliran redoks dan baterai natrium-ion, namun kami akan fokus pada dua jenis yang paling umum. Sebagian besar sistem penyimpanan energi modern menggunakan baterai lithium-ion yang dapat diisi ulang dan tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran, yang dapat dikonfigurasi dalam beberapa cara yang dijelaskan lebih detail di sini.
Kapasitas baterai umumnya diukur dalam Amp hour (Ah) untuk timbal-asam atau kilowatt jam (kWh) untuk lithium-ion. Namun, tidak semua kapasitas tersedia untuk digunakan. Baterai berbasis lithium-ion biasanya dapat memasok hingga 90% dari kapasitas yang tersedia per hari. Sebagai perbandingan, baterai timbal-asam umumnya hanya menyuplai 30% hingga 40% dari total kapasitasnya per hari untuk meningkatkan masa pakai baterai. Baterai timbal-asam dapat dikosongkan sepenuhnya, namun hal ini hanya boleh dilakukan dalam situasi cadangan darurat